Pelancong zaman sekarang dimanjakan dengan pilihan penerbangan murah yang melimpah. Harga tiket pesawat bisa menjadi sangat murah dan bahkan sampai gratis. Tapi penerbangan murah juga bisa menjebak, kalau kamu tidak hati-hati.
1. Lokasi
Saat membeli, pastikan kamu tahu pasti letak bandara yang kamu tuju. Penerbangan murah kadang menghemat anggaran mereka dengan mendarat bukan di bandara utama. Perhatikan jarak bandara dengan tempat tujuan, transportasi apa yang bisa kamu gunakan dan apakah sepadan dengan kerepotannya.
Saya dan teman-teman pernah membeli tiket ke “Manila†yang mendarat di Clark Airport, bukan di Ninoy Aquino International Airport. Bandara Clark terletak di kota Mabalacat, 80 km dari Manila, sekitar dua jam dengan bus.
Karena kami hanya jalan-jalan, asyik juga sih melihat-lihat kota lain di luar Manila dan bertualang naik bus antar kota, sambil kelaparan dan berbagi biskuit. Asal sudah riset dulu bagaimana cara menuju Manila supaya tidak bingung bengong waktu keluar bandara.
Contoh yang lebih ekstrim dialami pacar saya Nenad. Saat terbang menuju Indonesia dari Serbia, Nenad menemukan tiket Wizz Air sangat murah dari Sofia, Bulgaria ke Dubai. Transit beberapa jam lalu penerbangan itu akan disambung dengan Sri Lanka Airlines ke Jakarta. Rencananya.
Sehari sebelum terbang, Nenad mengemail tiketnya kepada saya. Dan saya menemukan bahwa tiket dari Sofia akan menuju Dubai (DCW) sementara penerbangan ke Jakarta berasal dari Dubai (DXB). Rupanya itu adalah dua bandara yang berbeda! Kami sama-sama tidak tahu bahwa ada dua bandara di Dubai. DWC adalah Al Maktoum International Airport, berjarak 60 km dari Dubai International Aiport (DXB).
Nenad harus membayar visa masuk ke Dubai, dan karena mendadak harganya jadi mahal karena harus membayar jasa agen. Dia harus ke kota Dubai dulu, menginap lalu keesokan harinya melanjutkan perjalanan. Dua bandara ini terletak berjauhan, sehingga waktu transit yang hanya beberapa jam tidak cukup untuk menuju bandara satunya.
Beruntung tiket ke Jakarta bisa diundur, sehingga dia tidak harus membeli tiket baru. Tapi tetap saja, harga keseluruhan perjalanan itu jadi semahal tiket langsung. Perhatikan kode nama bandara, karena satu kota mungkin punya dua bandara berbeda.
2. Waktu dan transit
Untuk kita orang Indonesia, Kuala Lumpur dan Singapura adalah simpul penghubung menuju negara-negara lain. Penerbangan murah biasanya harus transit di kedua negara tersebut sebelum menuju lokasi selanjutnya. Penerbangan saya ke Istanbul misalnya, lebih murah Rp 2 juta jika dibeli dengan cara Jakarta-KL dan KL-Istanbul daripada Jakarta langsung ke Istanbul.
Tapi tiket murah kadang berarti waktu transit yang tidak berperikemanusiaan. Apakah kamu mau mengorbankan waktu demi mendapat harga tiket yang lebih murah? Buat saya, jawabannya ya.
Dua penumpang asyik tidur saat transit di Abu Dhabi.
Maka bagi saya, tidur di bandara adalah biasa saat transit. Saya jadi tahu di mana tempat tidur paling nyaman di bandara Kuala Lumpur, dan di mana bisa tidur sambil mengecas hp di bandara Singapura. Paling asyik transit di Singapura sih, tapi AirAsia lebih banyak di Kuala Lumpur.
Penerbangan juga lebih murah di waktu-waktu yang aneh, misalnya pagi-pagi sekali atau larut malam. Pertimbangkan bagaimana transportasi dari dan ke bandara, dan apakah kamu nyaman tiba di tempat asing pada tengah malam. Pilihan hari juga sangat menentukan harga, karena terbang pada akhir pekan akan lebih mahal daripada hari kerja.
3. Bagasi dan batasan-batasan lain
Kelebihan penerbangan murah adalah kita bisa membayar layanan yang kita perlukan saja. Baca baik-baik syarat dan ketentuan tiket itu. Sebagian besar tiket murah sama sekali tidak dapat diubah, baik jam, tujuan maupun nama penumpang. Maka pastikan kamu tidak melakukan kesalahan saat memesan.
Biasanya penumpang hanya diizinkan membawa satu bagasi ke dalam kabin dengan berat maksimal 8 kilogram dan dimensi tententu. Kalau bawaanmu banyak, belilah bagasi jauh hari, jangan sampai terpaksa membeli bagasi karena ketahuan keberatan bagasi, karena harganya jadi dua kali lipat. Inilah pentingnya berkemas ringkas (Baca juga tulisan tentang kiat berkemas ringkas) untuk menghemat biaya.
Penerbangan murah juga tidak akan memberikan makanan atau minuman, karena keuntungan mereka didapat dari penjualan di udara. Bisa terbang 5 jam tanpa makan atau minum? Anggap saja sedang naik bis AKAP. Saya biasanya membawa bekal berupa coklat, permen dan biskuit. Jika kemudian harga tiket kamu jadi semahal tiket maskapai sebelah yang lebih mewah, maka buat apa beli tiket murah ini kan.
Saat membeli tiket, pastikan kamu sudah sadar dengan konsekuensinya dan sudah menyiapkan cara mengatasinya. Karena sesungguhnya penerbangan murah tidak menjebak seseorang kecuali orang tersebut menjebak dirinya sendiri. Semoga sukses terbang dengan tiket murah!